
Arisunime — Dalam klimaks dari My Hero Academia arc “Final War”, terjadi pertarungan epik antara All Might (Toshinori Yagi) dan All For One—yang pada saat itu berada dalam wujud “muda” akibat efek obat yang mereset usianya. Banyak penggemar bertanya-tanya: setelah tubuhnya tak sadarkan diri dan terlempar karena serangan All For One, apakah All Might akhirnya selamat? Berdasarkan panel-panel manga serta diskusi dalam fandom, jawaban ringkasnya adalah: ya, All Might selamat, meskipun dalam kondisi sangat kritis, berkat bantuan tiba-tiba dan pengorbanan dari sekutu-sekutu serta intervensi pihak luar.
Kronologi Pertarungan dan Kejatuhan All Might
Pada titik puncak konflik, All Might mengenakan armor canggih (mirip suit “Iron Man”) dari Hercules yang diperlengkapi modul bantuan Quirk dari siswa-siswa U.A. untuk menahan serangan All For One, karena pada saat itu dia sudah kehilangan kekuatan One For Al
Pertarungan semakin brutal ketika All For One melancarkan kombinasi serangan Quirk yang menghantam tubuh All Might, termasuk serangan ke tulang rusuk dan humerus kiri yang retak, serta menghancurkan sebagian armor-nya.
Hercules (sistem armor) memperingatkan All Might bahwa kondisinya makin parah—tulang rusuk patah, kontusinya parah, dan gangguan pernapasan. All For One juga menyerang titik luka lama yang diderita All Might sejak konfrontasi masa lalu.Dalam situasi yang tampak sudah genting, All Might tetap berusaha menyerang balik dengan teknik Can’t Stop Twinkling, mengunci All For One dengan “Tentacole” dari sistem armor, dan melepaskan ledakan besar.
Namun, ledakan tersebut tidak berhasil memusnahkan All For One sepenuhnya—All For One masih bisa kabur dan justru mengalami reversal usia (menjadi lebih muda).
Selanjutnya, dalam kondisi All Might yang melemah dan terbang di udara sebagai sasaran empuk, ia ditangkap oleh All For One.
Saat itulah momen krusial: Dynamight dan Deku (bersama Gearshift) tiba dan menyelamatkannya di detik-detik terakhir, menghancurkan sebagian armor All For One sehingga All Might terlepas dari cengkraman musuh.
Setelah itu, All Might hanya bisa terkapar dalam kondisi sangat kritis dan tak sadarkan diri.
Keselamatan All Might: Bukti dalam Manga & Epilog
Meskipun dalam kondisi nyaris tewas, All Might selamat dari pertarungan tersebut. Dalam manga setelah pertarungan, tubuhnya masih ada—ia tidak mati di medan tempur.
Namun, konsekuensinya sangat berat: kekuatan One For All telah melayang sepenuhnya, sehingga ia tidak bisa lagi berperan sebagai pahlawan aktif.
Ia kemudian lebih terfokus pada peran sebagai pelatih atau mentor bagi Izuku dan generasi pahlawan berikutnya.
Dalam epilog, diceritakan bahwa setelah pertarungan besar tersebut, All Might menerima sebuah suit khusus yang dibuat dan dibiayai oleh rekan-rekan serta alumni U.A. agar tetap bisa berkontribusi meskipun tanpa kekuatan.
Analisis & Implikasi
Fakta bahwa All Might bisa “selamat” meskipun tak sadarkan diri mencerminkan tema besar dalam My Hero Academia tentang warisan, pengorbanan, dan bahwa kekuatan fisik bukanlah satu-satunya elemen penting dalam menjadi pahlawan. Meskipun ia tak lagi memiliki kekuatan aktiv, perannya tetap vital sebagai inspirasi dan pembimbing.
Banyak penggemar berspekulasi bahwa momen untuk “diambil” atau “diselamatkan” All Might di detik terakhir sengaja dirancang oleh Kohei Horikoshi agar karakter ini tidak mati sia-sia, tetapi mengalami transisi yang dramatis dari simbol kekuatan kepada simbol kebijaksanaan. Dalam forum fandom, banyak yang berargumen bahwa meskipun All Might “tak sadarkan diri”, keberuntungan dan timing bantuan Dynamight dan Deku membalikkan keadaan.
Jadi, kesimpulannya: All Might memang selamat dari pertarungan terakhir melawan All For One muda, meskipun dalam kondisi rusak parah dan tanpa kemampuan pahlawan aktif lagi.****