
Arisunime — Berikut ini sinopsis dari anime Chi.: Chikyuu no Undou ni Tsuite atau yang dikenal juga dengan nama Orb: On the Movements of the Earth, yang diadaptasi dari manga dengan judul yang sama yang ditulis dan diilustrasikan oleh Uoto.
Anime ini diproduseri oleh Shogakukan-Shueisha Production, Shogakukan, NHK Enterprise dan SKY Perfect Pictures.
Adaptasinya dikerjakan oleh studio Madhouse dan tayang pertama kali pada 5 Oktober 2024 hingga 15 Maret 2024 dengan total 25 episode dengan masing-masing episode berdurasi 25 menit.
Anime ini mempunyai genre drama dengan tema historical serta mempunyai demographic Seinen.
Rating anime ini adalah R-17+ yang artinya dikhususkan untuk penonton berusia 17 tahun ke atas.
Pemeran dari Orb: On the Movements of the Earth di antaranya Maaya Sakamoto sebagai Rafal, Yuuichi Nakamura sebagai Badeni, Katsuyuki Konishi sebagai Oczy, Kenjirou Tsuda sebagai Nowak, Saaya Hitomi sebagai Jolenta, Satoshi Hino sebagai Schimitt, Miyuri Shimabukuro sebagai Draka, Shouya Ishige sebagai Albert Bruzewski, Show Hayami sebagai Hubert, dan Kouchi Makishima sebagai Potocki.
Bagi yang akan menonton anime Orb: On the Movements of the Earth dapat menyaksikannya di Netflix.
Sinopsis anime Orb: On the Movements of the Earth
Orb: On the Movements of the Earth menceritakan seorang anak ajaib yang berusia 12 belas tahun bernama Rafal percaya pada hidup yang rasional, agar mendapatkan pujian dan rasa hormat dari masyarakat tanpa disesatkan oleh emosinya.
Untuk mencapat tujuan ini, ia secara terbuka menyatakkan niatnya untuk dapat mempelajari teologi dalam bidang akademis yang sangat dijunjungi tinggi di Polandia pada awal abad ke-15.
Namun, pertemuannya dengan seorang pria misteirus telah mengubah hidupnya, yang akhirnya memicu keinginan Rafal yang tidak masuk akal untuk dapat mengejar hasratnya terhadap astronomi.
Rafal kemudian bertekad untuk membuktikan keindahan dan rasionalitas helionsentrisme teori jika Bumi berputar mengeliling Matahari. Kepercayaan ini dianggap sesat oleh Gereja pada saat itu, yang dimana mereka mempromosikan teori geosentriseme dimana Matahari lah yang mengelilingi Bumi sebagai satu-stunya kebenaran alam semesta.
Mereka yang kepercayaan tidak sejalan dengan kehendak Gereja akan mendapatkan konsenkuensi yang mengerikan.
Dalam upayanya untuk mencari bukti dari model heliosentris alam semesta, Rafal bergulat dengan memperoleh perhitungan yang tepat dengan teori empris.
Namun, tantangan terbesarnya adalah terletak pada pelaksaan dari penelitian ini secara diam-diam yang dia tidak mau ingin mengalami nasib yang serup dengan penganut teori heliosentrisme lainnya.***