
Arisunime — Fenomena gerhana Bulan adalah salah satu anugerah langit yang tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga menghamparkan kesempatan bagi umat Islam untuk merenungi kekuasaan Allah SWT melalui ibadah khusus, yaitu shalat gerhana Bulan atau Shalat Khusuf. Ibadah ini sangat dianjurkan, termasuk secara berjamaah sebagai sarana memperkuat ukhuwah dan taqwa ketika langit tampak berbeda dan mengingatkan kita akan kebesaran Sang Pencipta.
Tata pelaksanaannya memiliki beberapa perbedaan khas dari shalat sunnah biasa. Setiap rakaat terdiri dari dua kali berdiri (membaca Al-Fatihah dan surat), dua kali rukuk, serta dua kali sujud, dengan durasi yang lebih panjang, khususnya pada ruku’ dan sujud pertama. Pelaksanaannya mulai sejak munculnya gerhana hingga selesai. Imam dianjurkan menyampaikan khutbah singkat setelahnya, berisi seruan berzikir, istighfar, sedekah, dan peringatan bahwa gerhana bukan disebabkan kelahiran atau kematian seseorang.
Niat Shalat Gerhana Bulan
Niat dilakukan dalam hati saat mengucapkan takbiratul ihram:
Arab
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin
Ushallī sunnatal khusūfi rak‘ataini imāman/makmūman lillāhi ta‘ālā
Artinya
“Saya berniat shalat sunnah gerhana Bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”
Urutan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Tanpa azan atau iqamat, tetapi diawali dengan seruan “As-Shalātu Jamī’ah” bila berjamaah. Berikut urutan pelaksanaannya:
Rakaat Pertama
- Takbiratul ihram disertai niat dalam hati.
- Membaca doa iftitah, ta’awudz, lalu Al-Fatihah.
- Membaca surat panjang (misalnya Al-Baqarah) dengan suara lantang.
- Rukuk pertama dengan tasbih durasi lebih panjang (sebanding membaca 100 ayat Al-Baqarah).
- I’tidal sambil mengucap “Sami’allāhu liman ḥamidah…”.
- Berdiri kembali membaca Al-Fatihah dan surat (surat pendek seperti Ali Imran).
- Rukuk kedua dengan durasi lebih pendek (sekitar 80 ayat Al-Baqarah).
- I’tidal dan membaca doa i’tidal.
- Sujud pertama dengan durasi panjang.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua dengan durasi seperti rukuk kedua.
Rakaat Kedua
- Bangkit lalu baca Al-Fatihah dan surat (disarankan An-Nisa).
- Rukuk ketiga dengan tasbih sekitar durasi 70 ayat Al-Baqarah.
- Bangkit (i’tidal), baca Al-Fatihah lalu surat pendek (misal Al-Maidah).
- Rukuk keempat durasi sebanding dengan 50 ayat Al-Baqarah.
- I’tidal.
- Sujud ketiga, duduk di antara dua sujud, sujud keempat sebanding durasi.
- Tasyahud akhir dan tutup dengan salam.
Setelah Shalat: Khotbah dan Pesan
Setelah selesainya shalat, imam dianjurkan menyampaikan dua khutbah singkat, mirip khutbah salat Id, berisi:
- Pujian kepada Allah SWT.
- Penjelasan bahwa gerhana bukan karena kelahiran atau kematian seseorang.
- Seruan memperbanyak doa, istighfar, zikir, sedekah, serta menebar kebaikan lainnya.
Demikian penjelasan lengkap mengenai tata cara, niat, dan spirit pelaksanaan shalat gerhana Bulan secara ringkas dan jelas. Semoga bermanfaat dan dapat membantu dalam menjalankan ibadah pada momen istimewa ini dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan.***